Contact Form

Name

Email *

Message *

Saturday, November 9, 2013

Binasa karena kejahatannya sendiri

ADA seorang saleh yang menjadi penasihat seorang raja. Dia selalu duduk di dekat raja untuk mendampinginya serta memberinya beberapa nasihat. Di antara nasihatnya ia berkata:

"Berbuatlah kebaikan kepada orang yang berbudi baik, karena seorang yang berbuat jahat akan binasa oleh kejahatannya sendiri."
Tiba-tiba ada seorang yang hasud kepada orang saleh tersebut karena dekat dan intimnya dengan sang raja. 

Maka dia berusaha untuk membinasakan kepada orang saleh yang menjadi penasihat raja tersebut. Suatu hari penghasud tadi pergi menghadap raja dan memberitahukan bahwa penasihatnya mengatakan: “Mulut raja itu berbau busuk. “Kalau tuan raja ingin membuktikan, lihatlah ketika ia dekat dengan anda, ia akan menutup hidung- nya karena tidak tahan bau mulut tuan.”

Mendengar hasutan itu maka Raja itu berkata kepadanya : “Pulanglah kamu dan aku akan mengecek kebenaran laporanmu itu. Maka penghasut itu segera keluar. Selanjutnya dia berusaha mengundang penasehat Raja itu agar dating kerumahnya dan menjamunya dengan makanan yang di beri bawang putih yang sangat  banyak.

Setelah menikmati hidangan, maka orang sholeh tadi langsung menuju rumah raja sebagaimana biasanya
“Dekatlah denganku! Kata Raja kepada penasehat itu.

Ketika penasehat yang sholeh itu mendekat, maka dia menutup mulut dengan tangannya supaya Raja tidak mencium mulutnya yang bau akibat makan bawang putih di rumah penghasut tadi, maka timbullah kejengkelan raja kepada penasehatnya.

Kemudian raja segera memerintahkan kepada ajudannya untuk menyiapkan alat tulis. Lalu raja menulis surat yang isinya:“ Jika dating kepadamu orang yang membawa surat ini maka segera bunuh dan kulitilah kemudian taburkan bekatul pada kulit itu dan kirimkan kepadaku!”

Kemudian surat itu diterima oleh penasihat yang sholeh dan keluar dari istana untuk mengantarkanya.
Biasanya raja tidak menulis surat dengan tangannya sendiri kecuali yang berubah hadiah atau sesuatu yang berharga.

Kemudian  ditengah jalan dia bertemu dengan si penghasut tersebut.” Si penghasut pun bertanya” surat apakah itu?” ini tulisan raja yang akan aku antarkan kepada seseorang.” Jawab penasihat itu. “Berikanlah kepadaku! kata si penghasut  dengan memaksa.

Maka penasihat itu dengan ragu-ragu memberikan surat tersebut untuk diantarkan kepada yang bersangkutan. Dan ketika dia sampai di rumah si alamat maka dibukalah surat tersebut oleh si penerima lalu dia berkata :
“Dalam surat ini raja menyuruh membunuh dan mengulitimu, lalu mengirimkan kepadanya setelah dibungkus dengan bekatul.

Lalu si penghasut itu berkata, “Sabar dulu! Sebenarnya orang yang di tugasi raja mengantarkan surat ini bukan aku. Aku hanya mewakili temanku, karena dia terpaksa tidak bias mengantarkan surat ini. Kata penerima surat , raja tidak boleh dibantah perintah harus dilaksanakan.” Maka si penghasut itu segera disembelih dan dikuliti. Lalu kulitnya dicampur dengan bekatul dan di kirimkan kepada sang raja.

Kemudian penasehat yang sholeh itu dating kepada raja, lalu tinya tentang raja tentang peristiwa ganjil itu. Akhirnya penasehat yang sholeh itu becerita tentang Ihwalnya. Benarkah kamu berkata bahwa bau mulut ku busuk? Tanya sang raja.
“Tidak: Jawab penasihat itu.
“Lalu kenpa ketika kamu berbicara denganku kamu meletakkan tanganmu di mulutmu?”tanya raja selanjutnya.
“Ketika itu aku barusan di jamu makan oleh seseorang dengan makanan yang banyak bawang putihnya, sehingga mulutku berbau tidak sedap. Karena itulah saya menutup mulut saya, supaya raja tidak terganggu.”
“Kata-katamu mengandung pelajaran yang sangat berharga bagiku. Orang yang jahat telah binasa oleh kejahatanya sendiri,” kata raja kepada penasihatnya yang sholeh.

Post Comment

0 komentar:

Post a Comment